Jumat, 30 September 2011

permasalah koperasi bab VIII

Nama : FERA LUFHIDARANI PRANITA
Kelas : 2 EB 23
NPM : 22210722

Bab VIII
Permasalah koperasi

Pada makala ini saya akan membahas tentang permasalahan koperasi dan solusi koperasi dalam memecahkan masalah

Permasalahan koperasi pada saat ini sangat banyak salah satunya adalah :
1. Dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu, sehingga koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik
Contoh : usaha penyaluran pupuk yang disalurkan oleh koperasi melalui koperta tidak lagi disalurkan sehingga terpaksa mencari sendri ke Dolog
2. Persaingan usaha yang semakin ketat
3. Tingkat usaha yang selalu berubah ( naik ) sehingga pendapatan penjualan sekarang tidak dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha koperasi
4. Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kepasitas pengurusnya sudah terbatas
5. Terbatasnya dana sehingga tidak dilakukannya usaha pemeliharaan fasilitas ( mesin – mesin ), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relatif tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi
6. Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. Hal ini antara lain disebabkan oleh:
A) Pengurus dan Badan Pemeriksa (BP) yang terpilih dalam rapat anggota serta pelaksana usaha pada umumnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga kurang mampu untuk melaksanakan pengelolaan organisasi, manajemen dan usaha dengan baik, serta kurang tepat dalam menanggapi perkembangan nngkungan.
B) Mekanisme hubungan dan pembagian kerja antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan Pelaksana Usaha (Manajer) masih belum berjalan dengan serasi dan saling mengisi.
C) Penyelenggaraan RAT koperasi masih belum dapat dilakukan secara tepat waktu dan dirasakan masih belum sepenuhnya menampung kesamaan kebutuhan, keinginan dan kepentingan dari pada anggotanya
7. Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia
8. Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.
9. Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan Swasta
10. Kemauan politik yang kuat dari amanat GBHN 1999-2004 dalam upaya pengembangan koperasi, kurang diikuti dengan tindakan-tindakan yang konsisten dan konsekuen dari seluruh lapisan struktur birokrasi pemerintah
11. Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya
12. Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
13. Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin dirasakan masih sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di lingkungan semacam itu kehidupan berkoperasi masih sukar dikembangkan

Solusi koperasi dalam memecahkan persoalan
1. Pengembangan usaha
Pengembangan koperasi lebih menekankan pada upaya peningkatan kemampuan koperasi dalam menciptakan usaha dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Diharapkan dengan pengembangan usaha ini koperasi akan dapat meningkatkan skala usahanya, meningkatkan daya saing pelaku – pelaku ekonomi lainnya dan meningkatkan akses ke pasar dan pangsa pasar, sehingga koperasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada para anggotanya.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM )
Pengembangan sumber daya manusia koperasi, dalam kaitannya dengan tantangan yang dihadapi oleh koperasi dimasa depan adalah masa utama. Karena itu koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan latihan sumber daya manusianya yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangannya.
3. Peran pemerintah
Pemerintah bekerjasama dengan gerakan koperasi selalu berupaya memainkan peranan yang mendorong pengembang koperasi. peran pemerintah diperlukan untuk menyelenggarakan pembinaan untuk mengembangkan prakarsa dan kreativitas masayarakat. Peranaan pemerintah dalam pengembangan koperasi adalah dibidang pembinaan. Pemerintah akan melakukan pembinaan terhadap koperasi sesuai dengan tingkat kemajuan dan kemampuan koperasi yang diarahkan pada upaya memandirikan koperasi.
4. Kerjasama Internasional
Kerjasama Internasional dibidang perkoperasian dilakukan misalnya dalam bentuk pertukaran tenaga ahli koperasi dengan negara – negara lain.


Sumber :
1. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/permasalahan-yang-dihadapi-koperasi-pada-saat-ini/
2. Sonny Sumarsono ( 2003 ). Manajemen koperasi ( teori dan praktek ). Jember : penerbit Graha Ilmu