Sabtu, 26 Februari 2011

tugas perekonomian indonesia

Nama : FERA LUFHIDARANI PRANITA
Kls : 1 EB 19
NPM : 22210722

Perekonomia Indonesia berdasarkan pada :
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 yaitu kemudia daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indnesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia ...........
3. UUD pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomia Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
4. UUD pasal 33 ayat 2 menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
5. UUD pasal 33 ayat 3 menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Perekonomian dibagi menjadi beberapa sistem diantaranya :
1. Perekonomian pasar
2. Perekonomian sosial
3. Perekonomian komunisme
4. Perekonomian campuran
1. Perekonomian pasar
Perekonomin pasar adalah suatu pergerakan ( mekanisme ) dimana harga dan kegiatan jual bel tersebut diatur sepenuhnya oleh keadaan pasar, baik keadaan pasar mancanegara ( export )maupun pasar lokal ( inport )
2. Perekonomian sosial
Perekonomian sosial adalah memberikan kebebasan masyarakat untuk menentukan kegiatan perekonomannya
3. Perekonomian komunisme
Perekonomian komunisme adalah perekonomian dimana kebebasan masyarakatnya untuk memilih kegiatan perekonomiannya tidak ada ( tidak diperbolehkan ), karena pergerakan perekonomian trsebut tergantung kepada pemerintah itu sendri.

4. Perekonomian Campuran
Perekonomian campuran adalah perekonomian yang dijalankan oleh masyarakat tetapi pemerintah juga mengawaskan kegiatan tersebut ( ikut campur tangan ) dalam penentuan harga dan kegiatan ekonomi.
Sejarah perekonomia Indonesia
1. Orde Lama
2. Orde Baru
3. Transisi reformasi
4. Reformasi
Orde lama
Orde lama yakni pada tanggal 17 agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka tetapi keadaaan ekonominya sangatlah terpuruk masa ini disebut juga masa orde lama keadaan perekonomian Indonesia sangatalah buruk. Pada masa ini tingginya tingkat inflasi yang sempat mencapai lebih dari 300 %
Saldo APBN : 1955-1965 (juta rupah)
TAHUN PENDAPATAN PENGELUARAN SALDO
1955 14 16 -2
1956 18 21 -3
1957 21 26 -5
1958 23 35 -12
1959 30 44 -14
1960 50 58 -8
1961 62 88 -26
1962 75 122 -47
1963 162 330 -168
1964 283 681 -398
1965 923 2526 -1603
Sumber : Mas’oed (1989), dari buku perekonomian Indonesia, Dr.Tulus T.H. Tambunan

Kenaikan tersebut disebabkan banyaknya peneluaran pemerintah yang tidak terlalu penting yang harus terbuang sia-sia pada masa ini ( seperti pembangunan monas dimana pemerintah mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membangun menara monas )dan pembiayaan untuk peperangan. Pada tahun 1955 indeks harga sudah mencapai 135 dan jumlah uang yang beredar 12,20 juta rupiah.
Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selaa pemerintahan Orde lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, dimana keuangan terbuang secara sia-sia


Orde Baru
Tepatnya bulan Maret 1966 Indonesia memasuki orde baru, pada masa ini pemerintah memulihkan perekonomian Indonesia pertama kalinya adalah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik serta rehabilitas ekonomi didalam negri dengan cara menekan kembali tingkat inflasi, mengurangi defisit keuangan, dan menghidupkan kembali kegiatan produksi.
Pada masa kabinet Natsir untuk pertama kalinya dirumuskan suatu perencanaan pembangunan ekonomi, yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian ( RUP ). RUP ini digunakan oleh kabinet berikutnya untuk merumuskan rencana pembangunan ekonomi lima tahun ( yang dikenal dengan Repelita ). Usaha-usaha ini dapat memulihkan perekonomian Indonesia yang telah mati dimasa orde lama.

Transisi reformasi
Akibat krisis yang terjadi dinegara Thailand, maka negara-negara Asia lainnya pun ikut mengalami krisis keuangan di Asia terutama Indonesia. Pada masa ini rupiah Indonesia mengalami kegoyangan disekitar bulan Juli 1997, dari Rp 2500 menjadi Rp 2650 per dolar AS, keadaan ini sanggat menggoncang keadaan perekonomin Indonesia. Sejak saat itu mata uang Indonesia mulai tidak stabil, untuk mencegah agar keadaan tidak tambah buruk,pemerintah orde baru mengambil beberapa langkah konkrit, diantaranya menunda proyek-proyek senilai Rp 39 triliun dalam upaya mengimbangi keterbatasan anggaran belanja negara.
Pada akhir bulan Oktober 1997 lembaga keuangan Internasional mengumumkan paket bantuan keuangan kepada Indonesia yang mencapai 40 miliar dolar AS, atau sekitar 23 miliar rupiah. Dengan adanya paket tersebut dapat membantu keuangan Indonesia tetapi tidak melainkan nilai rupiah sampai melemah hingga mencapai Rp 15000 per dolar AS dan kinerja ekonomi Indonesia merosot membuat nota kesepakatan yang ditanda tanganin antara pemerintah Indonesia dengan IMF, nota tersebut terdiri dari 50 butir kebijaksanaan yang mencakup ekonomi makro ( fiskal dan moneter ) butiran-butiran tersebut berisikan : menghilangkan subsidi bahan bakar minyak ( BBM ) dan listrik, membatalkan sejumlah proyek infrastruktur besar dan peningkatan pendapatan pemerintah nota ini membuat Indonesia menjadi krisis rupiah. Selain itu banyaknya pejabat yang korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ) dan kerusuhan muncul dimana-mana.
Reformasi
Pada masa ini pemerintah membangitkan kembali perekonomian Indonesia dengan cara memutuskan semua permasalahan pada masa transisi reformasi seperti KKN, Hak Asasi Manusia ( HAM ) dan masalah disintegrasi. Namun pada awal 2000 kurs rupiah 7000,dan pada tanggal 9 Maret 2001 awal kejatuhan rupiah yaitu Rp10.000 per dolar. Untuk menahan penurunan Bank Indonesia terus melakukan intervensi pasar dengan melepas puluhan juta dolar AS per hari melelui bank-bank pemerintah. Keadaan ini berdapak negatif karena dua hal yaitu : pertama, perekonomian Indonesia masih sangat tergantung pada barang impor. Kedua, ULN Indonesia dalam nilai dolar AS sangat besar. Indikator-indikator lainnya adalah angka inflasi yang diprediksikan dapat menembus dua digit dan cabang devisa yang pada minggu terakhir Maret 2000 menurun dari 29 miliar dolar AS menjadi 28,875 dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar