Sabtu, 27 November 2010

observasi ke - pabrik tahu

OBSERVASI ke – PABRIK TAHU
Tugas : Pengantar Bisnis








Disusun Oleh
1. ELSA RESTIYANTI ( 22210345 )
2. FERA LUFHIDARANI ( 22210722 )
3. LIA PRASETYOWATI ( 24210010 )
4. NIKO BRIAN ALFIANTO ( 24210986 )
5. WIWEKO ADITYO ( 28210567 )


Kelas : 1EB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
Thn. 2010 – 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai penunjang mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini bertemakan tentang ”Observasi ke – Pabrik Tahu”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai tema yang kami bahas dalam makalah ini.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun menerima koreksi, kritik dan saran guna perbaikan di makalah yang selanjutnya.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil, baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa sampai kehadapan para pembaca.





Penyusun.





DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu ……………………………….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………... 1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 2
1.4 Metode Penelitian …………………………………………... 2

BAB II PROSES PRODUKSI 2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk
Proses Produksi Tahu ………………………………… 4
2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu………….. 4
2.3 Proses Penditribusian Tahu …………………………… 4

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………… 6
3.2 Kritik …………………………………………………. 6
3.3 Saran ………………………………………………….. 7






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu
Pabrik tahu ini dikelola oleh keluarga Bapak Muslani. Pabrik tahu ini didirikan sejak tahun 1997. Pabrik tahu ini bertempat di Jl. Swadaya X rt 01 rw 21 , Jaka Sampurna, Bekasi. Pabrik tahu ini mulai beroperasi dari pukul 06.00 wib hingga pukul 17.00 wib . Pabrik ini memiliki 7 ( tujuh ) orang karyawan . Pabrik ini menggunakan prinsip management keluarga, jadi yang mengelolanya adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri . Karena tahu adalah salah satu makanan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia jadi sampai saat ini pabrik tahu Bapak Muslani masih menjalankan produksinya selain itu pabrik tahu Bapak Muslani ini telah memiliki agen – agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya. Pabrik tahu ini termasuk kedalam jenis perusahaan perseorangan karena , pemiliknya hanya satu orang saja

1.2 Identifikasi Masalah
Bedasarkan pada uraian latar belakang penelitian atau observasi penelitian , maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. apa saja bahan pokok dalam pembuatan tahu ?
2. bagaimana cara pembuatan tahu ?
3. Bagaimana cara pendistribusian tahu dari pabrik ke distributor ?



1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan tertentu , begitu pula dengan penelitian yang penulis lakukan juga memiliki tujuan , antara lain :
1. Ingin menambah wawasan mengenai proses pembuatan tahu
2. untuk mengetahui bagaimana cara pendistribusian tahu – tahu tersebut
3. untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu


1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.







BAB II
PROSES PRODUKSI

Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia . selain harganya yang murah dan mudah untuk di dapat , tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah kedelai . hampir di seluruh kalangan masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu . dalam proses pembuatannya , tahu menyisakan limbah yang dapat di daur ulang kembali menjadi oncom . dengan bahan dasar kedelai , dari kedelai itulah sebab tahu menghasilkan protein , dan kedelai itu sendiri juga mengandung vitamin K . makanan yang layak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung unsur 4( empat ) sehat 5 ( lima ) sempurna , dimana yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat , mineral , kalsium , serat , vitamin dan protein . karena tahu mengandung protein , jadi tahu layak digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna .
Ada juga tahu yang tidak layak untuk dikonsumsi , hal itu dikarenakan terdapat zat kimia yang berbahaya di dalamnya , seperti formalin . formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi karena salah satu fungsi formalin adalah sebagai bahan pengawetan mayat .
Tahu ada berbagai macam jenis , tidak hanya tahu yang berbentuk kotak dan berwarna putih . contohnya dari segi warna saja , di pasaran tahu memiliki 3 tiga variasi warna yaitu putih , kuning dan coklat .
Semakin berkembangnya jaman , ternyata berpengaruh juga terhadap inovasi pembuatan tahu . tidak asing dikalangan masyarakat istilah tahu bulat ,begitu sangat populernya tahu dikalangan masyarakat , sehingga banyak yang mengenal dan mengkonsumsinya .



2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk Proses Produksi Tahu
- Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai
- Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai
- Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu
- Penggorengan untuk menggoreng salah satu jernis tahu yang diproduksi

2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu
Tahapan dalam proses pembuatan tahu ialah mula mula merendam kedelai lalu kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan kedelai hingga kedelainya halus , kemudian kedelai yang telah dihaluskan tadi dimasak dengan bantuan mesin uap , lalu setelah matang di angkat dan dimasukan kedalam cetakan tahu hingga bisa dipotong – potong dan setelah di potong – potong dimasukan ke dalam tempat penyimpanan .
Pabrik ini juga memproduksi jenis tahu yang di goreng , prosesnya sama dengan proses diatas hanya ditambahkan satu proses lagi yaitu dimasukan ke dalam penggorengan dan digoreng hingga matang .
itulah proses – proses tahapan – tahapan pembuatan tahu yang di dilakukan oleh pabrik tahu ini .

2.3 Proses Pendistribusian Tahu
Proses pendistribusian tahun pada pabrik ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Proses pendistribusian yang pertama yaitu mereka ( para penjual di pasar ) menggambil sendiri
tahu – tahu itu ke pabrik milik Bapak Muslani lalu menjualnya lagi dipasar sehingga langsung
sampai ketangan konsumen .
- Proses pendistribusian yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke agen – agen
yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari agen tersebut penjual dipasar
bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara yaitu Agen sehingga tidak langsung sampai
ke tangan konsumen .

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui makalah ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses kacang bahan baku kacang kedelai menjadi tahu, mulai dari penggilingan hingga pemasakkan. Penulis juga mengetahui bagaimana cara memasarkannya, sehingga penulis tau termasuk ke perusahaan apakah pabrik tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai pengalaman, pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa dari pabrik tahu milik perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu pabrik tahu tersebut setiap harinya dapat memproduksikan tahu yang banyak sehingga pabrik tahu tersebut dapat memperkecil angka gizi buruk karena melalui penelitian kacang kedelai yang diolah menjadi tahu tersebut sangatlah bermanfaat bagi gizi manusia n harganya cukup untuk dibeli masyarakat kelas ekonomi kebawah.

3.2 Keritik
Sebelum penulis memberikan keritik dan saran izinkan untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada pemilik pabrik tahu apabila ada salah kata dan menyinggung perasaan pemilik pabrik tahu tersebut.
keritik
Menurut keritik penulis kepada pabrik tahu yang telah dilakukan observasi adalah :
1. Lokasi pabrik yang terpencil dan sulit untuk dijangkau oleh para penjual dan pembeli
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan kurang terjaga kehigenisan tahunya baik dalam mengelola maupun kemasan yang akan dibawa ke konsumen
3. Para pekerja yang kurang memperhatikan kehigenisan tahu tersebut, baik pembuat dan penampilan para pekerja pada saat membuat tahu

3.3 Saran
Setelah memberikan keritik untuk pembanggunan dan kemajuan pabrik tersebut, kami penulis juga memberi saran untuk pabrik tahu tersebut agar lebih baik.
1. Seharusnya pabrik yang baik adalah pabrik yang lokasinya mudah dijangkau oleh konsumen dan jauh dari pemukiman penduduk, agar polusinya tidak mencemari lingkungan penduduk.
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan haruslah lebih higenis, sehingga kesehatan dan gizi tahu tersebut terjaga hingga dikonsumsi oleh konsumen
3. Seharusnya pabrik tahu tersebut membuatkan baju seragam untuk para pekerjanya yang tujuannya untuk kehigenisan tahu dan keselarasan pabrik tersebut.

Sabtu, 13 November 2010

bab 10 ; PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Nama : Fera lufhidarani Pranita
Kls : 1EB19
NPM : 22210722


PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.

Perusahaan Bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.

 Produksi
Dua macam keputusan yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keputusan tersebut adalah:
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manifaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

 Sistem Produksi Manufaktur
a. Disain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Disain tugas
d. Lokasi dan fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
1. Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif
b. Proses analitik
c. Proses fabrikasi
d. Proses sintetik
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus menerus (continuous process)
b. Proses terputus-putus (intermittent process)
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpangan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, daln lainnya.
b. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran Sekilas
Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:
 Perencanaan produksi
 Organisasi produksi
 Pengendalian produksi
 Pemeliharaan peralatan
 Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

 Perencanaa Produksi
Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan


Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu:
 Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
 Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat.
 Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja, dan peralatan yang dipakai.
 Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout,tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia.

 Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengelolahan yang diinginkan.

 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.

a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan
• Routing
• Scheduling
• Dispatching

Analisa Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT

1. Jaringan kerja (Network)
Satu rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang dan jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal yang penting untuk diketahui dalam jaringan ini adalah aktivitas dan kejadian.

2. Jalur kritis
Jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.




Aktivitas Semu (Dummy)
Suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi.
Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c. Resiko usang
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar

Jumlah pemesan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
a. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku

 Pemeliharaan Peralatan
Pada umumnya, biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Hal ini disebabkan 3 hal berikut:
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, kecepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan tehnologi
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
a. Di desentralisasi
b. Sentralisasi

 Pengawasan Kualitas dan Inpeksi
Dalam pengawasan kualitas terdapat 4 tahap yaitu:
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
2. Tahap penentuan disain tehnis un tuk mencapai target tuntutan pasar
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi
4. Tahap penggunaan di lapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.











LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu:
• Dekat dengan pasar
• Dekat dengan bahan baku
• Ongkos transport
• Penyediaan tenaga kerja
• Penyediaan sumber tenaga
• Lingkungan sekitar
• Iklim

 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
a. Cara kualitatif: cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
b. Cara kuantitatif
1. Cara yang sederhana: usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE pada masing-masing kriteria.
2. Cara yang kompleks
Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.

 Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Dalam hal ini, layout dibedakan menjadi dua macam,yaitu:
1. Process layout
Penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu
2. Product Layout
Pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya

bab 9 : PERSONALIA

Nama : Fera lufhidarani Pranita
Kls : 1EB19
NPM : 22210722

PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KONPENSASI
 Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan.Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik,diperlakukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia yang diberi wewenang.

 Macam/Jenis Personalia
Sesuai dengan funsinya, pada dasarnya didalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja,yakni:
1. Tenaga Eksekutif: yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen.
2. Tenaga Operatif: merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Ditinjau dari kemampuannya digolongkan menjadi 3 yaitu:
 Tenaga trampil (skilled labor)
 Tenaga setengah(semi skilled labor)
 Tenaga tidak terampil(unskilled labor)

 rsoSumber Tenaga Kerja
1. Dari dalam perusahaan. Cara ini yang terbaik, terutama bagi perusahaan yang organisasi penalianya sudah teratur, karena dapat dipilih tenaga kerja yang baik
2. Teman-teman para karyawan. Penetapan ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, maka calon akan sesuai.
3. Lembaga Penempatan Lembaga Kerja. Kantor Penetapan Tenaga Kerja bertugas menyalurkan tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
4. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dua cara yaitu memberikan bea siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
5. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, Cara ini umumnya biayanya sangat besar.

 Seleksi Tenaga Kerja
1. Penentuan Jenis Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
a. Batas minimummaksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Ketrampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja, meliputi 2 jal pokok,yakni:
a. Analisa beban kerja: peramalan penjualan,penyusunan jadwal kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3. Proses seleksi
Langkah berikut adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pengisian formulir
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
1. Menguji sikap seseorang
2. Menguji bakat seseorang
3. Menguji minat seseorang
4. Menguji kepribadian seseorang
5. Menguji kecakapan seseorang
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi

 Pengembangan karyawan
Untuk lebih meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar:
1. Tingkat produktivitas bertambah
2. Mengurangi tingkat kecelakaan
3. Mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil)
4. Meningkatkan gairah kerja
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan, yakni:
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain
 Kompensasi
Imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni:
1. Teori pasar
2. Teori standard hidup
3. Teori kemampuan untuk membayar
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan Pemerintah

 Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
1. Upah langsung
2. Gaji
3. Upah satuan
4. Komisi
5. Premi shift kerja
6. Tunjangan tambahan

 Upah Insentif
Upah insentif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif.
Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah:
1. Harus menunjukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah
Macam-macam Bentuk Upah Insentif
1. Full Participation Plan
2. Group Insentif Plan

HUBUNGAN PERBURUHAN

 Hubungan Pemburuhan Pancasila
Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena itu di indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen yang dikenal dengan hubungan perburuhan Pancasila.
Bilamana terjadi adanya ketidak-kesepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu:
1. Boikot
Pemboikotan dapat dilakukan oleh buruh.
2. Pemogokan
Cara yang ditempuh oleh buruh, dengan berhenti bekerja, baik dalam waktu singkat, sehingga menurunkan kondisi perekonomian perusahaan.
3. Penghasutan
Cara ini biasanya dilakukan untuk mencegah orang lain menjalankan tugas atau mengajak untuk ikut mogok.
4. Memperlambat kerja
Memperlambat kerja ini dapat dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka.

 Perjamjian Kerja Bersama
Hak-hak Buruh
Materi-materi buruh, yang dapat dicantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama antara lain.
1. Besarnya gaji yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.
Kewajiban Buruh
1. Datang bekerja tepat pada waktunya
2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktifitas
Hak Pengusaha
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2. Hak memberi promosi dan devusu kepada karyawan
3. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha
1. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan
 Macam-macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu:
1. Closed shop agreement
2. Union shop agreement
3. Open shop agreement
 Konflik dalam Hubungan Kerja
Beberapa tahap penyeselesaian konflik:
1. Diselesaikan oleh mandor sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian itu.
2. Bilamana dengan cara penyelesaian pertama tersebut mengalami kemacetan, mala masalah tersebut diselesaikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Apabila masih terjadi kemacetan masalah ini diselesaikan pada tingkat lebih tinggi lagi
4. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut di bawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah
5. Apabila masih belum juga dapat diselesaikan, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi

 Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni:
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi
Macam-macam Arbitrasi
1. Arbitrasi sukarela
2. Arbitrasi paksaan
3. Arbitrasi otomatis

 Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak.
Lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha, dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah.

 Mencegah konflik
1. Melaksanakan lembaga keluhan
2. Mengadakan survey gairah kerja
3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KONPENSASI
 Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan.Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik,diperlakukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia yang diberi wewenang.

 Macam/Jenis Personalia
Sesuai dengan funsinya, pada dasarnya didalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja,yakni:
3. Tenaga Eksekutif: yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen.
4. Tenaga Operatif: merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Ditinjau dari kemampuannya digolongkan menjadi 3 yaitu:
 Tenaga trampil (skilled labor)
 Tenaga setengah(semi skilled labor)
 Tenaga tidak terampil(unskilled labor)

 rsoSumber Tenaga Kerja
6. Dari dalam perusahaan. Cara ini yang terbaik, terutama bagi perusahaan yang organisasi penalianya sudah teratur, karena dapat dipilih tenaga kerja yang baik
7. Teman-teman para karyawan. Penetapan ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, maka calon akan sesuai.
8. Lembaga Penempatan Lembaga Kerja. Kantor Penetapan Tenaga Kerja bertugas menyalurkan tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
9. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dua cara yaitu memberikan bea siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
10. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, Cara ini umumnya biayanya sangat besar.

 Seleksi Tenaga Kerja
4. Penentuan Jenis Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
g. Batas minimummaksimum usia
h. Pendidikan minimal yang dimiliki
i. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
j. Bidang keahlian yang dimiliki
k. Ketrampilan lain yang dimiliki
l. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki
5. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja, meliputi 2 jal pokok,yakni:
c. Analisa beban kerja: peramalan penjualan,penyusunan jadwal kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
d. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
6. Proses seleksi
Langkah berikut adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
h. Pengisian formulir
i. Wawancara pendahuluan
j. Psycho-test
6. Menguji sikap seseorang
7. Menguji bakat seseorang
8. Menguji minat seseorang
9. Menguji kepribadian seseorang
10. Menguji kecakapan seseorang
k. Wawancara lanjutan
l. Pengujian referensi
m. Pengujian kesehatan
n. Masa orientasi

 Pengembangan karyawan
Untuk lebih meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar:
5. Tingkat produktivitas bertambah
6. Mengurangi tingkat kecelakaan
7. Mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil)
8. Meningkatkan gairah kerja
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan, yakni:
3. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri
4. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain
 Kompensasi
Imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni:
4. Teori pasar
5. Teori standard hidup
6. Teori kemampuan untuk membayar
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
6. Pasar tenaga kerja
7. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
8. Tingkat keahlian yang diperlukan
9. Situasi laba perusahaan
10. Peraturan Pemerintah

 Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
7. Upah langsung
8. Gaji
9. Upah satuan
10. Komisi
11. Premi shift kerja
12. Tunjangan tambahan

 Upah Insentif
Upah insentif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif.
Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah:
4. Harus menunjukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
5. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak
6. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah
Macam-macam Bentuk Upah Insentif
3. Full Participation Plan
4. Group Insentif Plan

HUBUNGAN PERBURUHAN

 Hubungan Pemburuhan Pancasila
Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena itu di indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen yang dikenal dengan hubungan perburuhan Pancasila.
Bilamana terjadi adanya ketidak-kesepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu:
5. Boikot
Pemboikotan dapat dilakukan oleh buruh.
6. Pemogokan
Cara yang ditempuh oleh buruh, dengan berhenti bekerja, baik dalam waktu singkat, sehingga menurunkan kondisi perekonomian perusahaan.
7. Penghasutan
Cara ini biasanya dilakukan untuk mencegah orang lain menjalankan tugas atau mengajak untuk ikut mogok.
8. Memperlambat kerja
Memperlambat kerja ini dapat dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka.

 Perjamjian Kerja Bersama
Hak-hak Buruh
Materi-materi buruh, yang dapat dicantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama antara lain.
4. Besarnya gaji yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
5. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
6. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.
Kewajiban Buruh
4. Datang bekerja tepat pada waktunya
5. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
6. Berusaha meningkatkan produktifitas
Hak Pengusaha
4. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
5. Hak memberi promosi dan devusu kepada karyawan
6. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha
4. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
5. Memperlakukan semua karyawan secara adil
6. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan
 Macam-macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu:
4. Closed shop agreement
5. Union shop agreement
6. Open shop agreement
 Konflik dalam Hubungan Kerja
Beberapa tahap penyeselesaian konflik:
6. Diselesaikan oleh mandor sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian itu.
7. Bilamana dengan cara penyelesaian pertama tersebut mengalami kemacetan, mala masalah tersebut diselesaikan ke tingkat yang lebih tinggi.
8. Apabila masih terjadi kemacetan masalah ini diselesaikan pada tingkat lebih tinggi lagi
9. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut di bawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah
10. Apabila masih belum juga dapat diselesaikan, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi

 Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni:
4. Konsiliasi
5. Mediasi
6. Arbitrasi
Macam-macam Arbitrasi
4. Arbitrasi sukarela
5. Arbitrasi paksaan
6. Arbitrasi otomatis

 Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak.
Lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha, dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah.

 Mencegah konflik
5. Melaksanakan lembaga keluhan
6. Mengadakan survey gairah kerja
7. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan
8. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

bab 8 : GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

Nama : Fera lufhidarani Pranita
Kls : 1EB19
NPM : 22210722
GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisasi bagaimana laba perusahaan akan distribusikan.
 Penggunaan jangka pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkandalambentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya.
• Aliran kas
• Anggaran kas
2. Surat-surat berharga
Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya dapat berbeda-beda.
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru. Banyak perusahaan yang memberikan pembayaran secara kredi, jadi bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

 Penggunaan Dana Jangka Panjang
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang di miliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan yang dipakai dalam produksi.

 Analisis Investasi Aktiva Tetap
Tiga metode analisis investasi,yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama NPV dan IRR mengukur investasi IRR dari aspek penggunaan uang, sedangkan metode ketiga, pay off period POP mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money ini.

SUMBER DANA
 Macam-macam Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalnya sumber dana dapat dibagi menjadi 2 golongan besar,yaitu:
1. Berasal dari dalam perusahaan
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan
• Dana pemilik/peserta
• Dana dari utang/pinjaman

 Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
 Sumber Dana Intern
Prinsip opportunity cost,yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri. Untuk menentukan, apakah dana milik sendiri itu sebaiknya dipakai sendiri atau diinvestasikan saja pada sektor lain, dapatlah digunakan dasar tentang tingkat rentabilitas.

 Sumber Dana Ekstern
Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok,yaitu:
1. Kredit jangka pendek:kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
• Kredit Rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit Penjual
• Kredit Pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang:kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari negara lain

 Optimasi Modal
Sebagai modal untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun.
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau panjang, sebaiknya perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis
 Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap ’’layak’’ untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat lain yang disebut dengan 4C,yaitu:
1. Capital merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
2. Capability merupakan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman dan membayar bunga.
3. Collateral merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap bernilai 150% dari jumlah kredit.
4. Character merupakan sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

 Kredit Kelayakan
Keputusan Kepres No.14A dikeluarkan dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah.

 Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial setiap saat.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang pada saat perusahaan dilikuidasi.

 Rentabilitas
Kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
1. Rentabilitas Ekonomi
Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
2. Rentabilitas modal sendiri
Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
 Saham
1. Saham biasa
Bentuk pemilikan tanpa hak istimewa.
2. Saham preferen
Bentuk pemilikan dengan hak istimewa.

 Obligasi
Surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern.
Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti

Jenis-jenis Obligasi
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai karakter jaminan
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan

 Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat , harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.